Photo by Nik on Unsplash Hai pembaca bertumbuh! semoga sehat-sehat dimana aja ya. Semalam aku mengobrol dengan ayah lewat panggilan suara. Pertama-tama kami akan saling menanyakakan kabar, dan ayah akan bertanya kesulitan yang kuhadapi. Ayahku kemudian menggiring obrolan, membahas kebijakan kenaikan gaji guru, filosofi pendidikan ala Ki Hadjar Dewantara, hingga fenomena tawuran yang marak terjadi di level pendidikan menengah. Kalau teman-teman pembaca mengalami obrolan seperti ini bagaimana perasaan teman-teman? Dulu, aku yang pikirannya belum terbuka, ngga habis pikir bagaimana ayah selalu bicara masalah negara dengan putrinya. Aku yang lelah duluan kadang menjawab seadanya dan tidak ingin melanjutkan obrolan yang tidak ada hubungannya dengan kami. Namun, profesiku melatih keinginan untuk menyebarkan informasi yang baik untuk anak-anak dan mengajak mereka berpikir terbuka. Ternyata inilah yang dirasakan ayahku, melihat anak-anak yang belum berdaya di tengah gempuran infor...
Photo by Assad Tanoli on Unsplash Kamu tertarik untuk menyelami bahasa isyarat? Wah sama! Dan disini saya akan berbagi pengalaman belajar bahasa isyarat melalui kelas bahasa isyarat BISINDO. Sejak di kampus, saya tertarik dengan bahasa isyarat. Beruntungnya media sosial saya mendukung dengan algoritma yang sesuai, dan semakin banyak video bahasa isyarat yang saya tonton. Beberapa diantaranya saya berusaha mengingat kosa kata. Namun saya mulai kebingungan karena perbedaan kosa kata untuk satu makna yang sama. Akhirnya saya putuskan untuk lebih serius belajar dengan mengikuti kelas dari lembaga terpercaya, yaitu BISINDO. Setahu saya, bahasa isyarat di Indonesia dikembangkan secara profesional oleh dua sistem. Pertama, Bahasa Isyarat Indonesua (BISINDO), sebuah sistem bahasa isyarat yang dirintis oleh teman-teman tuli. Kedua, Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI) yang dikebangkan oleh Kemendikbud. Perbedaanya tidak hanya di kosa kata yang cukup berbeda, tapi teman-teman tuli sehari-hari...