Langsung ke konten utama

Review Buku Masa Depan Tuhan Karangan Karen Armstrong

Indah Primad | Bacaan 5 menit

Sebuah karya dari penulis buku best seller 'Sejarah Tuhan'


Dari Buku berjudul ‘Masa Depan Tuhan’ yang ditulis oleh  Karen Armstrong, cetakan ketiga yang diterbitkan Mizan pada November 2011

Hasil gambar untuk Masa Depan Tuhan 
Cover buku Masa Depan Tuhan

 Pernahkan kita bertanya tentang hakikat kita hidup di atas bumi ini? Kenapa kita ada? Siapa yang membuat kita ada? Deretan pertanyaan menjadi misteri sepanjang perjalanan hidup manusia.  Saya seorang Muslim, ayah dan ibu saya Islam, kami hidup ditengah masyarakat mayoritas Muslim. Rasa nyaman berada ditengah orang- orang yang mayoritas sama, membuat kita terlena sebenarnya apa makna kita menjadi seorang Muslim. Hal ini menjadi pertanyaan, disaat suatu hari nanti kita berada jauh dari lingkungan nyaman ini.

Identitas


Saya ditantang dengan sebuah buku dihadapan saya, berjudul ‘Masa Depan Tuhan’ karya Karen Armstrong, penulis buku ‘Sejarah Tuhan’ yang terkenal dan mendapat predikat best seller. ‘Masa Depan Tuhan’ merupakan hasil pemikiran Karen Armstrong yang berani mengkaji tentang eksistensi Tuhan dengan didukung oleh tulisan-tulisan pendahulunya. 
Saat membaca judulnya, tergambar bahasan yang berat dan menakutkan, namun jangan menilai buku dari cover-nya itulah prinsip yang disampaikan Karen Armstrong pada bagian pengantar. 
Buku ‘Masa Depan Tuhan’ dibagi menjadi dua bagian, pertama tentang Tuhan yang Tidak Diketahui (dari 30.000 SM hingga 1500 M) dan bagian kedua yaitu Tuhan Modern (dari 1500 M hingga sekarang).

Isi Buku


Tuhan itu satu dan hadir disetiap masa. Satu masa kehidupan manusia yang memiliki karakter dan pemikiran, berbeda dengan masa yang lain. Karen Amstrong menceritakan Tuhan sejak masa paleolitikum yang dibuktikan dengan penemuan lukisan-lukisan prasejarah. Penggambaran kekuatan yang mengendalikan alam. 
Bukti berupa gambar hewan buruan dan orang bertopeng di gua bawah tanah Lascaux di Dordogne yang sangat gelap berusia 12.000 SM dan yang lebih tua di Grosse Chauvet ekitar 30.000 SM. Hal ini menerangkan bahwa orang- orang zaman itu telah memilih tempat suci untuk melakukan ritual- ritual upacara shamanisme. 

Masa neolitikum (9000 SM), saat manusia sudah mulai mengembangkan pertanian dan tidak lagi bergantung pada hewan buruan. Saat itu muncul pemujaan terhadap dewi yang dikenal dengan Great Mother. Bukti yang ditemukan yaitu relief batu besar di Çatal Hüyük Turki. Selanjutnya dimulai masa animisme dinamisme pada benda- benda yang dianggap memiliki kekuatan, seperti batu, pohon, dan lainnya. 

Hingga lahir istilah Brahman oleh bangsa Arya yang menetap di India, Dao dari Cina, Ilam dari Mesopotamia, Elohim dari Israel, High God ( Tuhan Tinggi) yang dikenal dengan nama yang berbeda tiap bangsa. Selanjutnya kebudayaan dan pemikiran mulai mempengaruhi pandangan tentang ke-Tuhanan, meliputi agama politeistik seperti di Yunani, India yaitu Hindu dan Buddha, Cina tentang Konfusius, dan agama monoteistik yaitu Yudaisme, Kristenan, dan Islam.

Agama monoteistik yang terdiri dari Yudeisme, Kristen-an, dan Islam sama-sama meyakini adanya Tuhan dengan konsep yang berbeda. Ketiga agama ini memiliki hubungan satu sama lain, perbedaan pada ajaran terjadi karena perbedaan pembawa risalah. Kajian mengenai Tuhan dijelaskan pula melalui ilmu filsafat yang terus berkembang bersama dengan dasar agama maupun tidak. 

Memaknai Literasi


Namun yang paling dekat dengan keyakinan saya adalah, pembahasan mengenai kajian wujud Tuhan diluar jangkauan pikiran manusia. 
Saya belum memahami seutuhnya pemikiran Karen Armstrong sepanjang 300 halaman yang saya baca, bahkan untuk beberapa hal saya tidak sependapat, misal pada halaman 189 tentang Islam asing terhadap konsep keyakinan. Namun banyak hal baru yang saya dapat dari buku ini.
Buku ini mendorong pembacanya untuk menyelami keyakinannya. Bukan sekedar penganut agama yang ikut-ikutan, istilahnya agama di-KTP. 

Rekomendasi bacaan untuk kamu yang ingin menantang pemikiran. Selamat membaca, sampai jumpa di buku selanjutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review Buku] Pengalaman Baca Buku Funiculi Funicula

Masa lalu dan masa depan, dua waktu yang sudah terlalu jauh untuk dijangkau. Masa lalu yang sudah dilewati kadang menyisakan penyesalan, dan masa depan yang masih misteri menantang diri membuat penasaran. Jika kau diberi kesempatan memilih kembali ke masa lalu atau melihat masa depan, apa yang akan kau pilih? Tapi sayangnya apa pun yang kau pilih tidak akan mengubah apa pun, kejadian yang terjadi, atau orang yang kau temui, bahkan mencegah kematian sekalipun. Dan dengan resiko terjebak selamanya di ruang waktu, apakah kau masih mau untuk melakukan perjalanan waktu? Sinopsis di atas adalah milik buku 'B efore the Coffee Gets Cold: Funiculi Funicula', salah satu dari trilogi karya Toshikazu kawaguchi yang pertama rilis di Jepang pada 2015. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Dania Sakti, dan diterbitkan Gramedia. Saya membaca cetakan ke-21, desain sampul karya Orkha Creative.  Cover depan Funiculi Funicula cetakan ke-21  Pertemuan dengan Funiculi Funicula Tahun...

5 Tips Belajar Asyik ala Studyvlog, Studygram , dan StudyTok

Indah Primad | Juli 2023 | Bacaan 4 menit Lagi bingung gaya belajar apa yang paling pas untukmu?  Tenang, disini akan kita kupas tuntas tips belajar asyik yang bisa kamu terapkan saat belajar nanti. Kita akan temukan tipsnya dari konten-konten influencer edukasi. Sebelum itu, kita kenalan dulu dengan istilah studyvlog, studygram, dan studytok.      Studyvlog  adalah istilah untuk para influencer dan content creator edukatif, terutama konten vlog (video-blog). Contohnya konten Study With Me, menyajikan konten Live/ rekaman belajar sebagai teman belajar kamu. Mereka menyajikan konten keseharian belajar dan tips edukatif. Studygram adalah kreator edukasi yang lebih spesifik untuk pengguna Instagram. Tentunya konten yang lebih simpel menyesuaikan fitur-fitur di Instagram. Tapi istilah ini juga digunakan di platform media sosial lainnya. Studytok , seperti studygram, namun istilah ini digunakan kreator yang ada di TikTok. Mungkin kata StudyTok belum cukup familiar....

Mindset Kaya: Menilai Barang BUKAN dengan Uang

Tau truffle, si jamur yang hidup terkubur bawah tanah. Jika memiliki persona, truffle mungkin iri pada jamur-jamur yang menampakkan dirinya di atas tanah. Lilhatlah Amanita yang berwarna warni megah, jamur tiram ( Pleurotus ) yang putih bersih, jamur kuping ( Auricularia ) yang tumbuh tinggi di pepohonan, dan jamur pengantin (Phallus indusiatus) yang cantik.  Truffle tidak menyadari seberapa berharga dirinya. Ia menunggu dalam gelap. Seolah orang yang rendah diri dan menyediri. Hingga ia ditemukan oleh orang yang tepat, butuh perburuan dengan menggunakan hewan terlatih untuk menemukan jamur truffle. Ia diangkat ke permukaan. Sulitnya menemukan truffle, membuat nilai jualnya tinggi. Para koki mengolahnya menjadi sajian mewah bintang lima, yang setiap irisannya bisa bernilai jutaan rupiah.  Kisah truffle diatas, menjadi gambaran bagaimana komoditi dinilai. Pernah dengar konsep permintaan dan penawaran ( supply and demand )? Nilai barang bisa semahal itu karena permintaan yang ...