Langsung ke konten utama

Stop! Saatnya Menjadi Lebih Kuat

Indah Primad | Cerita evaluasi tengah tahun 2023

Stop saatnya menjadi lebih kuat diibaratkan seekor singa


Menjelang 2022 berakhir, saya masih ingat sebuah obrolan hangat dengan seorang guru. Beliau adalah pebisnis yang suka berbagi tips dunia wirausaha dan dipadukan dengan ayat-ayat Al-Qur’an.

Beliau bercerita menjadi dewasa yang sebenarnya, menjadi kuat dan dapat dipercaya. Ternyata sudah lebih dulu diceritakan dalam kisah Nabi Musa as saat dipertemukan dengan Nabi Syu’aib, kemudian perkataan Nabi Yusuf as kepada raja Mesir.

Kita mulai dari kisah Nabi Musa as. Waktu itu Nabi Musa as berhenti di dekat sebuah sumur. Dilihatnya dua orang perempuan muda penggembala sedang mengantri untuk mengambil air. Tapi ada yang tidak beres, perempuan muda itu hanya menunggu antrian karena didepannya para pria lebih dulu memberi ternak-ternaknya air minum. Nabi Musa menawarkan diri untuk membantu mengambil air. Kedua perempuan ini ternyata adalah putri Nabi Syu’aib yang kemudian merekomendasikan Nabi Musa untuk bekerja dengan mereka.

“Wahai ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya.” (Al-Qasas ayat 26)

Kisah Nabi Yusuf diabadikan dalam surah Yusuf. Nabi Yusuf diangkat menjadi wakil raja setelah menafsirkan mimpi sang raja dan membantu Mesir mempersiapkan rakyatnya menghadapi masa panceklik bertahun-tahun.

“ Jadikanlah aku bendahara negeri ini, karena sungguh aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan.” (Yusuf ayat 55)

Nabi Yusuf beralasan menyebut diri beliau pandai lagi berpengetahuan, karena beliau memang memiliki pengalaman sebagai pengelola keuangan.

Maka selanjutnya saya merenung untuk waktu yang lama, benar-benar berbulan-bulan kemudian.

Apa maknanya seorang yang kuat?

Apa maknanya seorangyang dapat dipercaya?

Dua pertanyaan ini menjadi tugas rumah sepanjang tahun ini, hingga hari ini pun belum ada jawaban yang tepat bagi saya. Namun, sepanjang tahun ini juga telah banyak yang terjadi. Mencoba mensyukuri ke-tidak apa-apa-an ini.

Mari kita menyiapkan catatan dan pulpen. Kemudian, menuliskan hal-hal yang sudah terjadi. Keberhasilan dan kegagalan, kebahagiaan dan kesedihan, dan hal-hal apa saja yang sudah dilakukan.

Biasanya evaluasi tengah tahun perusahaan akan menjadi agenda khusus dengan mengumpulkan top-level manager, lalu duduk dalam ruangan rapat yang dingin. Satu-satu kesalahan dikuak ke permukaan, dan pencapaian diapresiasi dengan tepuk tangan. Jadi ya sebelum terlalu panjang membahas rapat perusahaan, mari kembali ke cerita awal.

Evaluasi tengah tahun adalah membaca kembali resolusi di awal tahun. Rencana-rencana yang sudah-sudah, lalu dicoret atau dilingkari sambil bergumam “ternyata…” atau “aha…” atau “sayang sekali…” atau “…” (kata-kata makian yang terlalu segan dituliskan). Kemudian menuliskan apa yang baiknya diperbaiki sambil meneriakan dalam hati “Stop! saatnya menjadi lebih kuat! ga boleh lemah! ayo ayo!”.

Perspektif anda mungkin berbeda tentang resolusi dan evaluasi. Silahkan berbagi pandangannya di kolom komentar, semoga bisa jadi obrolan seru nantinya.

Terima kasih sudah mampir!

Baca juga:

Kenali Jenis Motivasi Belajar Kamu


Gen Z, Belajar, dan Sosmed

Tersenyum Bersama Jane Goodall



Komentar

  1. Resolusi adalah doa, yang sebenarnya ga perlu tengah tahun untuk evaluasi, tapi setiap hari, setiap sempat.
    Semangat terus menulisnya!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review Buku] Pengalaman Baca Buku Funiculi Funicula

Masa lalu dan masa depan, dua waktu yang sudah terlalu jauh untuk dijangkau. Masa lalu yang sudah dilewati kadang menyisakan penyesalan, dan masa depan yang masih misteri menantang diri membuat penasaran. Jika kau diberi kesempatan memilih kembali ke masa lalu atau melihat masa depan, apa yang akan kau pilih? Tapi sayangnya apa pun yang kau pilih tidak akan mengubah apa pun, kejadian yang terjadi, atau orang yang kau temui, bahkan mencegah kematian sekalipun. Dan dengan resiko terjebak selamanya di ruang waktu, apakah kau masih mau untuk melakukan perjalanan waktu? Sinopsis di atas adalah milik buku 'B efore the Coffee Gets Cold: Funiculi Funicula', salah satu dari trilogi karya Toshikazu kawaguchi yang pertama rilis di Jepang pada 2015. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Dania Sakti, dan diterbitkan Gramedia. Saya membaca cetakan ke-21, desain sampul karya Orkha Creative.  Cover depan Funiculi Funicula cetakan ke-21  Pertemuan dengan Funiculi Funicula Tahun...

5 Tips Belajar Asyik ala Studyvlog, Studygram , dan StudyTok

Indah Primad | Juli 2023 | Bacaan 4 menit Lagi bingung gaya belajar apa yang paling pas untukmu?  Tenang, disini akan kita kupas tuntas tips belajar asyik yang bisa kamu terapkan saat belajar nanti. Kita akan temukan tipsnya dari konten-konten influencer edukasi. Sebelum itu, kita kenalan dulu dengan istilah studyvlog, studygram, dan studytok.      Studyvlog  adalah istilah untuk para influencer dan content creator edukatif, terutama konten vlog (video-blog). Contohnya konten Study With Me, menyajikan konten Live/ rekaman belajar sebagai teman belajar kamu. Mereka menyajikan konten keseharian belajar dan tips edukatif. Studygram adalah kreator edukasi yang lebih spesifik untuk pengguna Instagram. Tentunya konten yang lebih simpel menyesuaikan fitur-fitur di Instagram. Tapi istilah ini juga digunakan di platform media sosial lainnya. Studytok , seperti studygram, namun istilah ini digunakan kreator yang ada di TikTok. Mungkin kata StudyTok belum cukup familiar....

Mindset Kaya: Menilai Barang BUKAN dengan Uang

Tau truffle, si jamur yang hidup terkubur bawah tanah. Jika memiliki persona, truffle mungkin iri pada jamur-jamur yang menampakkan dirinya di atas tanah. Lilhatlah Amanita yang berwarna warni megah, jamur tiram ( Pleurotus ) yang putih bersih, jamur kuping ( Auricularia ) yang tumbuh tinggi di pepohonan, dan jamur pengantin (Phallus indusiatus) yang cantik.  Truffle tidak menyadari seberapa berharga dirinya. Ia menunggu dalam gelap. Seolah orang yang rendah diri dan menyediri. Hingga ia ditemukan oleh orang yang tepat, butuh perburuan dengan menggunakan hewan terlatih untuk menemukan jamur truffle. Ia diangkat ke permukaan. Sulitnya menemukan truffle, membuat nilai jualnya tinggi. Para koki mengolahnya menjadi sajian mewah bintang lima, yang setiap irisannya bisa bernilai jutaan rupiah.  Kisah truffle diatas, menjadi gambaran bagaimana komoditi dinilai. Pernah dengar konsep permintaan dan penawaran ( supply and demand )? Nilai barang bisa semahal itu karena permintaan yang ...