Indah Primad | Bacaan 7 menit
Apa manfaat penting motivasi belajar? Yuk temukan lebih banyak tentang motivasi belajar kamu disini.
Motivasi dapat diartikan sebagai kemauan untuk
melakukan suatu aksi. Kalau kita gabung dengan kata belajar, motivasi belajar
adalah kemauan seseorang untuk belajar suatu hal.
Motivasi sering diartikan juga sebagai dorongan, tapi
disini saya ingin mengajak kamu berpikir out
of the box!
Pernah main tarik mobil-mobilan waktu masih kecil?
Kamu mengikat tali di bagian depan mobil, lalu berlari keliling rumah menarik
mobil-mobilan. Mobil kecil itu akan ikut kemana pun kamu menariknya. Motivasi ibarat
tali. Tapi yang kamu tarik adalah mimpi, pengetahuan, skill (keterampilan), dan masa depan kamu.
Pengertian Motivasi Belajar menurut Para Ahli
Dr. Pupu Saeful Rahmat dalam bukunya Psikologi
Pendidikan menjelaskan tentang motivasi belajar. Motivasi belajar memiliki
bentuk konkret dan abstrak. Bentuk konkretnya adalah tindakan seseorang yang
bisa diindra, sedangkan bentuk abstraknya adalah kondisi psikologis, emosi, dan
perasaan.
Kita ambil contoh, mulai dari bentuk konkret yaitu
kamu membaca, menulis, mendengarkan
penjelasan guru, dan menjelaskan kembali pelajaran. Nah bentuk abstraknya
adalah saat kamu bersemangat menjelaskan
pelajaran yang sudah kamu pelajari kamu menunjukan kualitas pehamaman kamu.
Kita akan memahami motivasi dari 6 teori tentang
motivasi belajar. Menurut Kelvin Seifert & Rosemary Sutton penulis buku Educational
Psychologist, keenam teori ini adalah:
- Motivasi
adalah perubahan perilaku (Motives as
behavior change)
- Motivasi
yang menjadi tujuan (Motives as goals)
- Motivasi
yang menjadi minat (Motives as interests)
- Motivasi
menjadi jalan sukses (Motives as
attributions about success)
- Motivasi yang meyakinkan self-efficacy (motives as beliefs about self-efficacy)
- Motivasi sebagai faktor penentu nasib diri (motives as self-determination)
Lebih lanjut kita pahami setiap poinnya.
Motivasi adalah perubahan perilaku (Motives as behavior change)
Kita sering mengatakan motivasi datang dari dalam diri
yang mendorong perilaku atau kebiasaan. Seolah motivasi dan perilaku adalah dua
hal yang berbeda. Nah, teori yang pertama ini ingin menghilangkan jarak antara
motivasi dan perilaku, sesuai dengan teori behaviorisme. Karena akan lebih
mudah untuk melihat perilaku seseorang dibanding mengenal motivasi dari dalam
diri (inner drive).
Misal, ada teman kamu yang suka tidur di kelas. Kemudian
guru memintamu untuk membangunkannya. Sebenarnya ini pendidikan untuk melatih
kepekaan dengan orang lain dan empati. Memintamu membangunkan teman adalah cara
mendidik kamu menjadi orang yang lebih peduli dan mau berbuat baik.
Contoh lain, kamu memberi apresiasi untuk dirimu
sendiri, ini disebut dengan afirmasi diri. Setelah kamu mencapai suatu
prestasi, kamu membelikan dirimu hadiah, misal makanan favoritmu. Hal ini tentu
akan membuat kamu jadi lebih termotivasi untuk terus berusaha dan belajar
nantinya.
Motivasi yang menjadi tujuan (Motives as goals)
Mari kenalan dengan 4 orang teman baru, Jasmin, Mawar,
Kembang, dan Joker. Mereka saat ini sedang belajar biologi. Jasmin mempelajari
biologi karena memang tertarik dan ingin memahami ilmu alam yang satu ini.
Mawar belajar biologi agar mendapat prestasi yang baik. Kemudian, Kembang
belajar biologi sekedarnya agar tidak gagal di kelas.
Ada 3 jenis motivasi dari cerita ketiga teman kita,
yaitu motivasi untuk menjadi ahli (mastery),
diakui menjadi sukses (performance),
dan menghindari kegagalan failure-avoidant.
Ketiga tujuan ini kadang terjadi bersamaan. Misal teman kita yang keempat, Joker.
Dia termotivasi belajar biologi untuk menguasai materinya (mastery), kemudian ingin meraih nilai yang baik (performance), dan tidak mengecewakan
orangtuanya (failure-avoidant).
Menurut kamu
mana jenis tujuan dari belajar yang paling baik?
Jika kamu memilih mastery, kamu sependapat dengan para
ahli. Kenapa tujuan mastery penting?
Seseorang yang memiliki tujuan mastery akan termotivasi melampaui batas saat
belajar. Tidak hanya belajar di kelas formal, tapi juga punya motivasi untuk
belajar mandiri.
Bagaimana caranya menemukan tujuan belajar mastery dari hal yang kamu pelajari?
Next kita akan bahas lebih lanjut.
Motivasi yang menjadi minat (Motives as interests)
Teori ketiga ini masih ada hubungannya dengan teori
kedua. Seperti teman kita Jasmin dan Joker yang memiliki minat untuk belajar biologi, mereka akan belajar lebih banyak dibanding
teman-temannya. Sedangkan Mawar dan Kembang yang termotivasi untuk belajar
biologi karena performance dan failure-avoidant, dia akan berusaha
belajar hanya sampai dengan target materi biologi di kelas.
Dengan minat, tentunya belajar menjadi lebih
menyenangkan. Kalau kamu sudah senang akan sesuatu, kamu akan mencurahkan lebih
banyak energi dan waktu. Mungkin kamu nantinya merasa lelah, tapi kamu happy.
“Pertanyaannya, bagaimana menumbuhkan minat?”
Mencoba adalah jawabannya. Cobalah berbagai hal
positif yang ada di sekitarmu, termasuk pelajaran akademik. Contoh, memahami
bidang pelajaranmu, membaca, menulis, melukis, membuat kerajinan, musik, digital
skill, bahasa asing, aktivitas sosial, dan masih banyak lagi. Bangun kebiasaan
21 hari, 40 hari, atau 60 hari, dan lihat seberapa menyenangkannya aktivitas
itu untukmu.
Motivasi menjadi jalan sukses (Motives as attributions about success)
Nah sesuai dengan motivasi yang menjadi tujuan, kita
juga bisa menggunakan motivasi sebagai jalan kesuksesan. Caranya adalah membaca
langkah-langkah kita selama belajar dan menempuh pendidikan. Saat berhasil
mencapai target kita, berprestasi, atau menghindari kegagalan, apa metode yang
kamu lakukan, apa faktor yang mengarahkan kamu mencapainya?
Dari mempelajari faktor keberhasilan ini kita bisa menyusun success kit, atau keterampilan untuk sukses. Tiga hal dari faktor keberhasilan ini, bisa kamu jadikan success kit kamu.
1. Locus
Darimana faktor itu berasal?
Kamu mesti cek lagi apakah faktor keberhasilan atau
kegagalan kamu memang dari dalam diri atau dari luar.
Kita ambil contoh, Mawar ingin mendapat nilai ujian
yang baik. Jadi dia memperhatikan baik-baik guru saat menjelaskan di kelas.
Ternyata soal pas ujian sama dengan materi di kelas. Kamu yang memilih untuk
fokus memperhatikan guru adalah faktor motivasi dari dalam diri. Kemudian, tingkat
kesulitan soal menjadi mudah, ini jadi faktor keberhasilanmu yang berasal dari
luar diri.
Menurutmu, kalau tingkat kesulitan soalnya sama, tapi
kamu tidak memperhatikan gurumu, apakah kamu tetap akan berhasil saat ujian?
2. Stability
Apakah faktornya terukur atau tidak?
Kamu juga harus mengukur faktor keberhasilan atau
kegagalanmu. Apakah tetap atau berubah-ubah.
Misal, keberhasilanmu mempelajari sesuatu diukur dari
nilai yang kamu dapat, artinya ini faktor yang stabil. Namun disisi lain faktor
keberhasilanmu adalah usaha dan kerja keras, yang tentunya tidak bisa diukur,
tapi kamu bisa membandingkan apakah usahamu sudah cukup atau belum maksimal.
· 3. Controlling
Apakah faktor itu bisa kamu kontrol atau tidak?
Sesuai dengan teori STOIC, yaitu menaruh perhatian
penuh pada apa yang bisa kamu kontrol. Misalnya, mengatur waktu belajar,
menjauhkan diri dari distraksi smartphone untuk fokus saat belajar, dan menggunakan
metode belajar yang kamu sukai.
Tapi jangan lupa, selalu ada faktor Z yang ada di luar
kendalimu. Kesadaran ini akan membuat kamu menjadi lebih tenang saat menghadapi
berbagai tantangan kedepannya. Tentunya faktor Z ini bukan gejala kemalasan ya
;)
Motivasi yang menambah keyakinan diri (motives as beliefs about self-efficacy)
Bagaimana hubungan self-efficacy
dengan motivasi? Saat kamu memiliki keyakinan kamu bisa mengerjakan sesuatu.
Misal, kamu yakin bisa paham pelajaran A, atau kamu bisa sukses dengan usahamu,
kamu akan lebih termotivasi untuk belajar lebih.
Cobalah menuliskan keyakinanmu dan tempel di dinding
yang mudah kamu lihat. Rubah kalimat “Paham biologi DNA” menjadi “Saya bisa
memahami materi biologi DNAJ”.
Menambahkan kata “Saya bisa…”adalah bentuk sel-efficacy.
Motivasi sebagai self-determination (motives
as self-determination)
Self-determination
bisa diartikan bagaimana kamu menentukan nasib diri sendiri, artinya
kemerdekaan untuk menentukan pilihan.
Kita masing-masing punya kebutuhan. Contoh kebutuhan untuk makan hingga kebutuhan akan aktualisasi diri, sesuai Segitiga Maslow.
Segitiga Maslow | Doc. Te-ge Bramhall from Pixabay |
Segitiga Maslow ini seperti proses yang
bertahap dari tingkat dasar hingga tingkat paling atasnya. Tentunya
kebutuhan-kebutuhan ini juga bisa terjadi bersama-sama.
Setiap jenjang butuh motivasi untuk memenuhinya.
Setelah kamu bisa memenuhi level dasar, ada keinginan untuk naik ke tingkat
yang lebih tinggi. Level self-determination
ada di atas level kebutuhan dasar. Artinya untuk termotivasi mencapai self-determination, perlu untuk memiliki
kemampuan dalam memenuhi kebutuhn dasar, misal kebutuhan fisik dan keamanan.
Lalu apa hubungannya self-determination dengan motivasi belajar? Motivasi belajar akan
menambah pengetahuan kamu, bahkan menjadi ahli dan berprestasi. Ini akan
membantu kamu menjadi lebih mandiri dan bisa memenuhi kebutuhan dasar.
. . .
Jadi, motivasi itu tentang perubahan perilaku (motives as behavior change). Motivasi
juga bisa menjadi tujuan (motives as
goals). Motivasi bisa menjadi menjadi minat (motives as interests). Motivasi menjadi jalan sukses (motives as attributions about success). Motivasi yang menambah keyakinan pada diri sendiri
atau self-efficacy (motives as beliefs
about self-efficacy). Terakhir, motivasi sebagai wujud
kemerdekaan diri menentukan nasib sendiri (motives
as self-determination).
Kita kembali ke pertanyaan diawal, “Kenapa motivasi
belajar adalah hal penting untuk kamu tahu?” Memahami tentang motivasi akan
membantu kamu menemukan motivasi belajarmu. Belajar bukan lagi karena keharusan
dan formalitas, tapi sudah menjadi niatan kamu, yaitu tujuan mastery.
Semangat untuk menemukan motivasi belajarmu. Percayalah
pada dirimu dan beranilah mencoba.
Next, bagaimana
cara menumbuhkan motivasi untuk belajar hal yang wajib kamu pelajari, suka atau
tidak? Pertanyaan ini adalah tantangan bagi setiap siswa yang kadang kehilangan
motivasi untuk belajar. Kita akan bahas lebih lanjut dan temukan solusinya di tulisan
selanjutnya ya!
Jadi apa makna motivasi belajar menurutmu? Komen di bawah ya. Bantu sebar artikel ini agar lebih banyak yang mendapat manfaatnya. Nah versi simple dan interaktif artikel ini bisa kamu lihat di sosmed saya di instagram dan facebook.
Baca juga:
[Free] Printable Kalender Semester Baru 2023/2024
5 Tips Belajar Asyik ala Studyvlog, Studygram , dan StudyTok
Terima kasih sudah mampir dan membaca sampai akhir, sehat selalu.
Sumber:
Rahmat PS. 2018. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Seifert, K. & Sutton, R. Educational Psychology.
Published by the Saylor Foundation. Available at https://www.saylor.org/site/wp-content/uploads/2012/06/Educational-Psychology.pdf.
Komentar
Posting Komentar