Langsung ke konten utama

Dukung Media Suarakan Solidaritas Kebebasan Palestina

Per 13 Februari 2024, tercatat 28.473 korban tewas dan 68.146 orang luka-luka akibat serangan Israel di Palestina. (Sumber: Al-Jazeera - live updates)

Tagar FreePalestine di berbagai platform media sosial
#FreePalestine di berbagai platform media sosial (desain oleh indahprimad)


Seperti satu tubuh, rasa ngilu dan perih luka anak-anak, orang tua, dan pejuang di bumi Palestina menyayat perasaan setiap kali mengikuti kabar mereka. Terpisah jarak dan berbeda zona waktu, tapi kita bisa merasa dekat karena panggilan kemanusian dan persaudaraan. Tentu saja kita harus berterima kasih untuk setiap kabar yang dibagikan jurnalis dan content creator di media sosial.  

Live Update media Internasional

Para jurnalis berdiri di garda depan meng-update realita yang terjadi di lapangan. Berita dari media resmi dan penyebaran konten media sosial adalah alat untuk memberi kabar pada dunia apa yang sedang terjadi di sana. 

Kawan-kawan, kita bisa mengakses informasi terkini dengan mudah. Berita rangkuman cepat oleh Live Update dari Al-Jazeera, diperbaharui di setiap menit kejadian. Informasi ini kemudian ditulis ulang dalam versi detail menyeluruh oleh berbagai media Internasional. Kemudian, diterjemahkan media nasional kita ke Bahasa Indonesia. Informasi yang ditulis tergesa-gesa tapi tetap profesional, adalah bukti yang cukup untuk menguak fakta genosida yang terjadi disana. 

Para jurnalis Palestina yang sedang berjuang di lokasi, menyediakan feed dan story mereka untuk menyebarkan konten-konten cepat kondisi terkini. Konten yang diramu dari dokumentasi asli tanpa filter, font tegas dan rapi, caption yang fokus pada situasi, adalah kerja keras mereka yang dilakukan cuma-cuma. Kita semua tahu pengorbanan mereka tanpa harus mereka suarakan.

Allah bersama mereka, dilindungi-Nya orang-orang baik ini, agar fakta Palestina selalu terkuak dan terbuka apa adanya.

Media Sosial menjadi ruang solidaritas

Masyarakat yang jauh dari Palestina tidak lagi 'hanya' berdoa, tapi juga bisa membangun semangat perjuangan untuk membebaskan Palestina dengan berbagai cara. 

Setiap harinya selalu ada kreativitas konten media sosial untuk menyebarkan semangat ini. Pesan-pesan kebaikan yang dibuat dalam berbagai versi talenta unik yang dimiliki. Tagar FreePalestine, IStandWithPalestine, selalu diupayakan oleh pengguna media sosial untuk naik menjadi topik trending, ditengah skema shadowbanning yang dilakukan oleh orang dalam perusahaan media sosial terkait. (Sumber: Aljazeera).

Banyak selebritas dan influencer media sosial menyuarakan gencatan senjata dari topik terkait konflik yang terjadi di Palestina (sumber: Klüser - The Loop). Seorang perempuan yang meng-cover lagu Taylor Swift dengan mengubah liriknya mendukung Palestina. Ada juga seorang remaja yang membuat lukisan seorang ibu memeluk anaknya, dibuat dari ribuan rubik 3*3 dengan warna dominan bendera Palestina.

Kreativitas karya seni adalah senjata yang bisa menggugah lebih banyak orang. Ditambah media sosial memudahkan untuk menyatakan dukungan, menyebarkan pesan, dan mengajak lebih banyak orang peduli, adalah termasuk upaya solidaritas kemanusian. 

Apa yang bisa saya lakukan?

Peran serta para pengguna sosmed, adalah menyebarkan informasi yang benar tentang Palestina. Tidak bisa dipungkiri, tombol share akan memperluas jangkauan konten dan mendorong lebih banyak orang untuk tahu tentang konflik yang tengah terjadi. Tapi tetap jeli memilih konten yang benar dan baik untuk disebarkan, penting juga diperhatikan. 

Saya salut dengan teman-teman yang tetap menyuarakan solidaritas untuk Palestina setelah ratusan hari berlalu. Karena mereka pula saya bisa terus mengakses informasi terkait Palestina. Catatan ini adalah catatan pertama optimisme, bahwa jutaan orang di luar sana masih bersama dalam kebaikan. Masih ada harapan dan terus berupaya untuk mendukung tegaknya kebenaran bagi rakyat Palestina, atas nama kemanusiaan dan persaudaraan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review Buku] Pengalaman Baca Buku Funiculi Funicula

Masa lalu dan masa depan, dua waktu yang sudah terlalu jauh untuk dijangkau. Masa lalu yang sudah dilewati kadang menyisakan penyesalan, dan masa depan yang masih misteri menantang diri membuat penasaran. Jika kau diberi kesempatan memilih kembali ke masa lalu atau melihat masa depan, apa yang akan kau pilih? Tapi sayangnya apa pun yang kau pilih tidak akan mengubah apa pun, kejadian yang terjadi, atau orang yang kau temui, bahkan mencegah kematian sekalipun. Dan dengan resiko terjebak selamanya di ruang waktu, apakah kau masih mau untuk melakukan perjalanan waktu? Sinopsis di atas adalah milik buku 'B efore the Coffee Gets Cold: Funiculi Funicula', salah satu dari trilogi karya Toshikazu kawaguchi yang pertama rilis di Jepang pada 2015. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Dania Sakti, dan diterbitkan Gramedia. Saya membaca cetakan ke-21, desain sampul karya Orkha Creative.  Cover depan Funiculi Funicula cetakan ke-21  Pertemuan dengan Funiculi Funicula Tahun...

5 Tips Belajar Asyik ala Studyvlog, Studygram , dan StudyTok

Indah Primad | Juli 2023 | Bacaan 4 menit Lagi bingung gaya belajar apa yang paling pas untukmu?  Tenang, disini akan kita kupas tuntas tips belajar asyik yang bisa kamu terapkan saat belajar nanti. Kita akan temukan tipsnya dari konten-konten influencer edukasi. Sebelum itu, kita kenalan dulu dengan istilah studyvlog, studygram, dan studytok.      Studyvlog  adalah istilah untuk para influencer dan content creator edukatif, terutama konten vlog (video-blog). Contohnya konten Study With Me, menyajikan konten Live/ rekaman belajar sebagai teman belajar kamu. Mereka menyajikan konten keseharian belajar dan tips edukatif. Studygram adalah kreator edukasi yang lebih spesifik untuk pengguna Instagram. Tentunya konten yang lebih simpel menyesuaikan fitur-fitur di Instagram. Tapi istilah ini juga digunakan di platform media sosial lainnya. Studytok , seperti studygram, namun istilah ini digunakan kreator yang ada di TikTok. Mungkin kata StudyTok belum cukup familiar....

Koleksi Momen Tahun Ajaran 2023/2024

Selama setahun belakangan mengajar, saya beruntung bisa menangkap momen-momen bersama anak-anak. Momen-momen yang penuh warna, saya ingin menyajikannya dalam bentuk monokrom. Kesan klasik dari gradasi warna hitam, abu, dan putih membuat sendu suasana.  Saya bersyukur bisa bertemu anak-anak, mereka mengembalikan kemanusiaan saya. Mereka membuat saya perlahan menemukan siapa saya. Dan mereka menghadirkan tawa dan kekaguman yang dulu sulit saya temukan.  Momen yang berharga yang tidak ingin dilupakan, akan terkenang lebih lama oleh jejak visual. Jadi saya berusaha selalu merekamnya dalam jepretan kilat di memori smartphone.  Saya berusaha melindungi identitas mereka. Sebisa mungkin tak ada wajah yang bisa dikenali dengan mudah, kecuali anda sudah mengenal mereka sebelumnya. ... Bonus Selama setahun belakangan, perjalanan dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain menjadi hobi baru yang menenangkan bagi saya. Cukup untuk melepas ketegangan harian dan menjadi pelarian yang ...