Langsung ke konten utama

Romantisasi Rasa Menemukan Muara

Apakah teman-teman pernah jatuh hati? suka pada seseorang?

Mari memikirkan imajinasi rasa dari gambar ini.
 (dokumen penulis)

Mungkin tanpa sadar kita cukup sering terjangkit virus merah jambu. Seperti baru mendarat di tengah wilayah asing, kita merasakan kebingungan, canggung, kesepian, penasaran, semangat, hingga berbunga-bunga. Namun respon fisik dan perasaan seseorang terhadap gejala jatuh hati bisa berbeda-beda tergantung sistem imunnya. Untuk ini, tentu sistem imun untuk perasaan.

Vaksin Anti-Jatuh Hati

Kita sudah punya sistem imun dari vaksin anti-jatuh hati. Kita punya lapisan pertahanan mulai dari logika yang menekan emosi, rencana dan mimpi yang jadi prioritas kalkulasi, hingga dogma spiritual. Vaksin anti-baper yang cukup kebal untuk menahan diri dan tidak sampai menunjukan gejala meriang aka. merindukan kasih sayang. 

"Aku cukup dengan diriku", sesederhana itu alasan menolak rasa itu bertumbuh. 

Namun, sistem imun kita juga bisa melemah. Godaannya bisa dari terlalu banyak kisah orang lain yang mencuci otak. Tepatnya romansa halu yang diputar di drama-drama, ditulis di komik dan cerita digital. Ibarat udah komitmen diet, tapi ga bisa menolak panggilan gorengan dan kolak pisang. Dampaknya,  ada satu bagian dari diri ingin menemukan kisahnya sendiri. Hingga tanpa sadar, kita yang tidak tahu apa-apa tentang rasa, apa itu jatuh hati, apalagi cinta, tanpa sadar sudah terjebak di dalamnya.

Aku punya kisah yang mungkin relate untuk kamu. Beberapa tahun lalu aku membuat resolusi ingin jatuh cinta dan tersakiti. Anehnya aku menambahkan tersakiti, karena aku belum ingin serius berkomitmen pada yang namanya cinta di tahun itu. Aku pun merancang skenario hati yang jatuh pada seseorang dengan prasyarat apa adanya, kemudian membiarkan algoritma tarik ulur bermain, hingga aku mulai menyadari rasa ini sudah berubah menjadi suka. 

Dialog yang awalnya basa-basi menjadi kisah inspirasi dan motivasi. Dia masuk kategori tipe yang kucari. Berharap pada perhatian yang kadang cukup berlebihan. Dikira awalnya pendekatan, ternyata hanya sekedar basa basi layaknya kawan. Aku yang tidak lazim dengan kebaikan dan perhatian orang lain, merasa spesial. 

Hingga satu waktu, aku melihat postingan bahwa ia official sudah mengikat janji dengan kekasihnya. Aku yang selama ini tidak tahu, sebenarnya cukup tertampar beberapa waktu. Namun tak ada air mata, hanya tawa sarkas pada diri sendiri, karena resolusiku di awal tahun sudah terkabul. Jatuh hati dan tersakiti. 

Tuhan Maha Baik, dari pengalamanku aku belajar untuk tidak lagi sok-sokan kuat dengan romansa. Karena memang ada bagian otak dan jantung yang rasanya perih saat sakit hati. Aku belajar untuk mencoba terus maju dan bertemu lebih banyak manusia. 

Diatas adalah contoh kisahku yang sedikit tidak bahagia. Mungkin kamu punya kisah-kisah romansa. Alur dan latar kita berbeda, tapi mungkin ada yang punya ending yang sama. Gapapa, kita sama-sama bergerak maju melupakannya, move on.

Infeksi Virus Merah Jambu atau Anugerah

Virus-virus merah jambu terus berdatangan dan menginfeksi tanpa aba-aba. Dan kita yang siap tak siap, berusaha menahan diri sekuat tenaga. Tapi tahu ga! kadang gejala rasa bisa menampakan dirinya. Rasa yang menjangkiti fisik yang melemah (selain karena stres dan hal lainnya), bisa menjadi flu dan meriang. Karena rasa juga dikendalikan oleh saraf dan berefek pada ritme jantung, kontrol pernapasan, dan kembali pada hormon yang mengendalikannya.

Memang kadang cinta yang rumit dimulai dari hal sederhana, yaitu jujur pada diri sendiri. Saat suatu waktu rasa itu hadir dalam wujud apapun, mari bertanya sejenak.

Apa ini masuk kategori kagum / suka / sayang / cinta? Sebenarnya kemana rasa-rasa ini bermuara? apakah cinta adalah wujud sebab akibat dari perasaan dan emosi ketertarikan pada seseorang? apa tujuan rasa itu hadir? Jika rasa itu tak hanya tanda bahwa seseorang itu takdir jodoh kita, maka bagaimana mengetahui rasa yang menuntun pada kebaikan takdir? 

Saat rasa itu datang, semoga pertanyaan-pertanyaan ini bisa membantu kamu. 


Oke, next aku berencana mencari jawabannya dari riset dan pengalaman orang-orang yang mungkin relate dan bisa dijadikan pelajaran. Semoga kamu bisa menemukan sedikit kisah yang bisa dibawa pulang dan membagikannya untuk teman-teman lainnya. Sampai jumpa!

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Tips Belajar Asyik ala Studyvlog, Studygram , dan StudyTok

Indah Primad | Juli 2023 | Bacaan 4 menit Lagi bingung gaya belajar apa yang paling pas untukmu?  Tenang, disini akan kita kupas tuntas tips belajar asyik yang bisa kamu terapkan saat belajar nanti. Kita akan temukan tipsnya dari konten-konten influencer edukasi. Sebelum itu, kita kenalan dulu dengan istilah studyvlog, studygram, dan studytok.      Studyvlog  adalah istilah untuk para influencer dan content creator edukatif, terutama konten vlog (video-blog). Contohnya konten Study With Me, menyajikan konten Live/ rekaman belajar sebagai teman belajar kamu. Mereka menyajikan konten keseharian belajar dan tips edukatif. Studygram adalah kreator edukasi yang lebih spesifik untuk pengguna Instagram. Tentunya konten yang lebih simpel menyesuaikan fitur-fitur di Instagram. Tapi istilah ini juga digunakan di platform media sosial lainnya. Studytok , seperti studygram, namun istilah ini digunakan kreator yang ada di TikTok. Mungkin kata StudyTok belum cukup familiar. Tapi melihat trend peng

[Review Buku] Pengalaman Baca Buku Funiculi Funicula

Masa lalu dan masa depan, dua waktu yang sudah terlalu jauh untuk dijangkau. Masa lalu yang sudah dilewati kadang menyisakan penyesalan, dan masa depan yang masih misteri menantang diri membuat penasaran. Jika kau diberi kesempatan memilih kembali ke masa lalu atau melihat masa depan, apa yang akan kau pilih? Tapi sayangnya apa pun yang kau pilih tidak akan mengubah apa pun, kejadian yang terjadi, atau orang yang kau temui, bahkan mencegah kematian sekalipun. Dan dengan resiko terjebak selamanya di ruang waktu, apakah kau masih mau untuk melakukan perjalanan waktu? Sinopsis di atas adalah milik buku 'B efore the Coffee Gets Cold: Funiculi Funicula', salah satu dari trilogi karya Toshikazu kawaguchi yang pertama rilis di Jepang pada 2015. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Dania Sakti, dan diterbitkan Gramedia. Saya membaca cetakan ke-21, desain sampul karya Orkha Creative.  Cover depan Funiculi Funicula cetakan ke-21  Pertemuan dengan Funiculi Funicula Tahun

Stop! Saatnya Menjadi Lebih Kuat

Indah Primad | Cerita evaluasi tengah tahun 2023 Menjelang 2022 berakhir, saya masih ingat sebuah obrolan hangat dengan seorang guru. Beliau adalah pebisnis yang suka berbagi tips dunia wirausaha dan dipadukan dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Beliau bercerita menjadi dewasa yang sebenarnya, menjadi kuat dan dapat dipercaya. Ternyata sudah lebih dulu diceritakan dalam kisah Nabi Musa as saat dipertemukan dengan Nabi Syu’aib, kemudian perkataan Nabi Yusuf as kepada raja Mesir. Kita mulai dari kisah Nabi Musa as.  Waktu itu Nabi Musa as berhenti di dekat sebuah sumur. Dilihatnya dua orang perempuan muda penggembala sedang mengantri untuk mengambil air. Tapi ada yang tidak beres, perempuan muda itu hanya menunggu antrian karena didepannya para pria lebih dulu memberi ternak-ternaknya air minum. Nabi Musa menawarkan diri untuk membantu mengambil air. Kedua perempuan ini ternyata adalah putri Nabi Syu’aib yang kemudian merekomendasikan Nabi Musa untuk bekerja dengan mereka. “Wahai ayahku! Jadikan