Langsung ke konten utama

Gen Z Ini 10 Keterampilan yang Paling Dibutuhkan di Dunia Karir

Sesama Gen Z, kita sering disalahkan karena tidak memiliki daya juang, setidaknya lebih lemah dari generasi-generasi sebelumnya. Padahal ini adalah era kita untuk membangun karir dan menjadi pemimpin. Sudah saatnya kita melek dengan problematika di sekitar kita, adaptif, dan membangun jejak yang baik. 

Mari kita cari tahu sebenarnya skill apa yang dibutuhkan karir di masa ini hingga kedepannya. Dari survey yang dilakukan Future of Jobs Reports 2023 ada setidaknya 10 skill terpenting di dunia kerja.



Kita akan bahas detail apa aja ke-10 skill yang paling dibutuhkan.

1: Analytical Thinking - Berpikir Analitis

Berpikir analitis berhubungan erat dengan kemampuan membaca data, situasi, masalah, dan tantangan. Informasi yang kompleks diolah menjadi benang merah yang lebih mudah dipahami. Kemampuan ini membuat sesorang bisa mengendalikan diri di berbagai situasi dan menjadikan dirinya unggul. 
Seiring dengan kemampuan berpikir analitis, dibutuhkan juga kemampuan berpikir kreatif. 

2: Creative Thinking - Berpikir Kreatif

Dalam lima tahun belakangan, keterampilan berpikir kreatif menjadi keterampilan yang semakin dibutuhkan di berbagai sektor. Bahkan dalam proyeksi lima tahun kedepan, berpikir kreatif akan menjadi skill pertama yang paling dibutuhkan dunia kerja. 
Melihat dunia industri yang semakin ter-automatisasi, ternyata berpikir kreatif menjadi kunci seseorang bisa bertahan di dunia kerja. 

3: Resilience, Flexibility, and Agility - Daya tahan, fleksibel, dan berdaya juang

Daya tahan, fleksibel, dan daya juang adalah kemampuan beradaptasi. Pepatah Minangkabau mengatakan "Dimana langit dijunjung, di sana bumi dipijak". Di manapun kita ditempatkan, posisi apa pun itu, tugas apa pun yang diberikan, lakukan yang terbaik. 

Ini nih keterampilan yang kita bahas di awal. Kenapa kita sering dituduh minus keterampilan ini? Menurut psikolog dr. Elvine Gunawan (dalam diskusinya dengan praktisi media Helmi Yahya), menyebutkan Gen Z saat ini tidak mandiri karena munculnya narasi 'kamu harus bertahan hidup dan mementingkan diri sendiri'. Bisa juga akibat dari pola asuh orang tua dengan memberikan perhatian berlebihan.

Daripada menyalahkan orang tua dan media, lebih baik kita membenahi diri bukan? Daya tahan, fleksibel, dan daya juang erat kaitannya dengan motivasi dan kesadaran diri.

4: Motivation and Self-Awareness - Motivasi dan Kesadaran diri

Motivasi adalah alasan kita untuk melakukan sesuatu, bisa dari dalam diri atau lingkungan. Namun, saat ini kita juga diperkenalkan dengan konsep self-awareness (kesadaran diri). Sejatinya, motivasi yang paling kuat adalah motivasi yang lahir dari kesadaran diri. Prosesnya diawali dengan mengenal diri sendiri, sadar apa yang baik dan tidak baik untuk dirinya. 

5: Curiosity and lifelong-learning - Rasa penasaran dan pemelajar sepanjang hayat

Pengetahuan dihadirkan lewat rasa penasaran akan banyak hal. Kemampuan menjawab rasa penasaran dengan terus belajar adalah sebuah skill. Ternyata belajar juga ada caranya. Semakin banyak studi pendidikan yang mengkaji tentang proses belajar yang paling efektif. Namun belajar adalah proses yang tidak akan pernah usai, karena itu lahirlah ungkapan pemelajar sepanjang hayat.


6: Technological literacy - Literasi teknologi

Kemajuan zaman diikuti perkembangan teknologi, tentu membuat kita mau tidak mau hidup bersama teknologi. Hingga lahirlah manusia yang dibesarkan oleh teknologi. Tentu saat ini bukan lagi metafora ungkapan 'bayi menangis ditenangkan oleh gadget'. Miris memang, jika teknologi menjadi fasilitas yang semakin dekat dengan keseharian, sedangkan kita manusia tidak mau belajar lebih. 

Penting memanfaatkan penggunaan teknologi yang lebih baik. Namun, tidak hanya manfaat teknologi yang perlu kita tahu, juga aturan dan etika penggunaan teknologi yang tepat guna. Seperti teknologi cloning, saat ini masih menjadi perdebatan karena melanggar hak kehidupan. 

Penggunaan AI juga perlu diperhatikan, seperti isu pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Dimana AI bisa mendapatkan informasi dari berbagai sumber tanpa mencantumkan pemiliknya. Kemajuan teknologi juga harus dibarengi kesadaran etika dan aturannya.

7: Dependent and attention to detail - Bisa bekerja sama dan memperhatikan detail

"Jika kita ingin berlari cepat, kita bisa lari sendirian. Namun, kalau ingin berlari jauh, larilah bersama-sama." 

Nasehat ini saya dengar dari salah satu pemimpin yang berhasil membangun bisnisnya di negeri ini. Orang-orang sukses yang kita kenal, mereka adalah orang-orang yang bisa bekerja sama. 

Tentu ide asli didapat dari pemikiran satu orang, tapi ide itu bisa terwujud karena ada kolaborasi. Setiap orang yang terlibat di dalam tim punya kekuatan yang berbeda-beda dan melengkapi kelemahan masing-masing orang. 

Memperhatikan detail adalah skill yang tidak boleh diremehkan Gen Z. Kuncinya adalah empati dan memperhatikan dengan cermat. 

8: Empathy and active listening - Empati dan Aktif Mendengarkan

Empati adalah skill dasar manusia untuk tetap manusiawi. Kita menggunakan kecerdasan emosional untuk bisa merasakan dan terlibat penuh. Empati untuk menyelesaikan masalah dalam tim dan orang lain, erat kaitannya dengan aktif mendengarkan.

Mendengar yang aktif maksudnya tidak hanya menerima informasi, tapi bisa mengolah informasi dengan cepat, lalu merespon dengan tepat. Ini nih, skill penting para pemimpin.

9: Leadership and social influence - Kepemimpinan dan pengaruh sosial

Nah, unik nih skill kepemimpinan sekarang disandingkan dengan kemampuan memengaruhi orang lain. Padahal kita tahu pemimpin adalah orang yang berpengaruh. Namun kalau kita lihat generasi sebelum kita, para pemimpin adalah orang yang lebih suka mensupport tim dan berada di balik layar. Tapi inilah kekuatan Gen Z yang masih idealis dan kreatif yang punya kemampuan memengaruhi orang lain lewat media sosial. Skill ini penting kita bawa ke lingkungan kerja nyata. 

10: Quality control

Quality control yang biasanya adalah salah satu profesi untuk mengecek kualitas sistem dan produk industri. Namun, kali ini jadi skill yang harus kita biasakan. Kesabaran untuk mengecek hasil kerja kita berkali-kali itu penting. Ada formulanya, setidaknya ada 3 tahap: check; re-check; dan cross-check. Bahkan bisa ditambah double cross-check. Setelah yakin sudah memberikan hasil terbaik, baru kita serahkan hasil kerja kita.

Selain ke 10 skill diatas, skill lainnya yang juga tak kalah penting skill teknis spesialis yang dibutuhkan di setiap profesi. Misal bekerja di bidang pendidikan membutuhkan kemampuan berpikir sistematis (system thinking). Pendidikan adalah suatu sistem yang kompleks yang berorientasi pada target. Untuk mencapai target yang diinginkan kita harus melihat keseluruhan prosesnya. Gitu guys, coba tulis di kolom komentar kira-kira skill apa yang dibutuhkan di bidang kamu?

Semua skill di atas bisa dipelajari dan diasah, istilahnya upskilling. Belajar teori dan praktek nyata skill-skill ini akan mengantarkan kita menjadi manusia yang lebih siap menghadapi segala tantangan masa depan. Walau tentu perubahan dunia yang semakin fluktuatif, seperti konflik geopolitik, inflasi dan kondisi ekonomi, dan perubahan kebijakan, dimana kita harus bertahan dengan kondisi apa pun. Jadi, Gen Z yuk siap-siap dengan 10 skill yang paling dibutuhkan di dunia kerja. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review Buku] Pengalaman Baca Buku Funiculi Funicula

Masa lalu dan masa depan, dua waktu yang sudah terlalu jauh untuk dijangkau. Masa lalu yang sudah dilewati kadang menyisakan penyesalan, dan masa depan yang masih misteri menantang diri membuat penasaran. Jika kau diberi kesempatan memilih kembali ke masa lalu atau melihat masa depan, apa yang akan kau pilih? Tapi sayangnya apa pun yang kau pilih tidak akan mengubah apa pun, kejadian yang terjadi, atau orang yang kau temui, bahkan mencegah kematian sekalipun. Dan dengan resiko terjebak selamanya di ruang waktu, apakah kau masih mau untuk melakukan perjalanan waktu? Sinopsis di atas adalah milik buku 'B efore the Coffee Gets Cold: Funiculi Funicula', salah satu dari trilogi karya Toshikazu kawaguchi yang pertama rilis di Jepang pada 2015. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Dania Sakti, dan diterbitkan Gramedia. Saya membaca cetakan ke-21, desain sampul karya Orkha Creative.  Cover depan Funiculi Funicula cetakan ke-21  Pertemuan dengan Funiculi Funicula Tahun

5 Tips Belajar Asyik ala Studyvlog, Studygram , dan StudyTok

Indah Primad | Juli 2023 | Bacaan 4 menit Lagi bingung gaya belajar apa yang paling pas untukmu?  Tenang, disini akan kita kupas tuntas tips belajar asyik yang bisa kamu terapkan saat belajar nanti. Kita akan temukan tipsnya dari konten-konten influencer edukasi. Sebelum itu, kita kenalan dulu dengan istilah studyvlog, studygram, dan studytok.      Studyvlog  adalah istilah untuk para influencer dan content creator edukatif, terutama konten vlog (video-blog). Contohnya konten Study With Me, menyajikan konten Live/ rekaman belajar sebagai teman belajar kamu. Mereka menyajikan konten keseharian belajar dan tips edukatif. Studygram adalah kreator edukasi yang lebih spesifik untuk pengguna Instagram. Tentunya konten yang lebih simpel menyesuaikan fitur-fitur di Instagram. Tapi istilah ini juga digunakan di platform media sosial lainnya. Studytok , seperti studygram, namun istilah ini digunakan kreator yang ada di TikTok. Mungkin kata StudyTok belum cukup familiar. Tapi melihat trend peng

Stop! Saatnya Menjadi Lebih Kuat

Indah Primad | Cerita evaluasi tengah tahun 2023 Menjelang 2022 berakhir, saya masih ingat sebuah obrolan hangat dengan seorang guru. Beliau adalah pebisnis yang suka berbagi tips dunia wirausaha dan dipadukan dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Beliau bercerita menjadi dewasa yang sebenarnya, menjadi kuat dan dapat dipercaya. Ternyata sudah lebih dulu diceritakan dalam kisah Nabi Musa as saat dipertemukan dengan Nabi Syu’aib, kemudian perkataan Nabi Yusuf as kepada raja Mesir. Kita mulai dari kisah Nabi Musa as.  Waktu itu Nabi Musa as berhenti di dekat sebuah sumur. Dilihatnya dua orang perempuan muda penggembala sedang mengantri untuk mengambil air. Tapi ada yang tidak beres, perempuan muda itu hanya menunggu antrian karena didepannya para pria lebih dulu memberi ternak-ternaknya air minum. Nabi Musa menawarkan diri untuk membantu mengambil air. Kedua perempuan ini ternyata adalah putri Nabi Syu’aib yang kemudian merekomendasikan Nabi Musa untuk bekerja dengan mereka. “Wahai ayahku! Jadikan