1: Analytical Thinking - Berpikir Analitis
3: Resilience, Flexibility, and Agility - Daya tahan, fleksibel, dan berdaya juang
Daya tahan, fleksibel, dan daya juang adalah kemampuan beradaptasi. Pepatah Minangkabau mengatakan "Dimana langit dijunjung, di sana bumi dipijak". Di manapun kita ditempatkan, posisi apa pun itu, tugas apa pun yang diberikan, lakukan yang terbaik.
Ini nih keterampilan yang kita bahas di awal. Kenapa kita sering dituduh minus keterampilan ini? Menurut psikolog dr. Elvine Gunawan (dalam diskusinya dengan praktisi media Helmi Yahya), menyebutkan Gen Z saat ini tidak mandiri karena munculnya narasi 'kamu harus bertahan hidup dan mementingkan diri sendiri'. Bisa juga akibat dari pola asuh orang tua dengan memberikan perhatian berlebihan.
Daripada menyalahkan orang tua dan media, lebih baik kita membenahi diri bukan? Daya tahan, fleksibel, dan daya juang erat kaitannya dengan motivasi dan kesadaran diri.
4: Motivation and Self-Awareness - Motivasi dan Kesadaran diriMotivasi adalah alasan kita untuk melakukan sesuatu, bisa dari dalam diri atau lingkungan. Namun, saat ini kita juga diperkenalkan dengan konsep self-awareness (kesadaran diri). Sejatinya, motivasi yang paling kuat adalah motivasi yang lahir dari kesadaran diri. Prosesnya diawali dengan mengenal diri sendiri, sadar apa yang baik dan tidak baik untuk dirinya.
5: Curiosity and lifelong-learning - Rasa penasaran dan pemelajar sepanjang hayatPengetahuan dihadirkan lewat rasa penasaran akan banyak hal. Kemampuan menjawab rasa penasaran dengan terus belajar adalah sebuah skill. Ternyata belajar juga ada caranya. Semakin banyak studi pendidikan yang mengkaji tentang proses belajar yang paling efektif. Namun belajar adalah proses yang tidak akan pernah usai, karena itu lahirlah ungkapan pemelajar sepanjang hayat.
6: Technological literacy - Literasi teknologi
7: Dependent and attention to detail - Bisa bekerja sama dan memperhatikan detail
"Jika kita ingin berlari cepat, kita bisa lari sendirian. Namun, kalau ingin berlari jauh, larilah bersama-sama."
Nasehat ini saya dengar dari salah satu pemimpin yang berhasil membangun bisnisnya di negeri ini. Orang-orang sukses yang kita kenal, mereka adalah orang-orang yang bisa bekerja sama.
Tentu ide asli didapat dari pemikiran satu orang, tapi ide itu bisa terwujud karena ada kolaborasi. Setiap orang yang terlibat di dalam tim punya kekuatan yang berbeda-beda dan melengkapi kelemahan masing-masing orang.
Memperhatikan detail adalah skill yang tidak boleh diremehkan Gen Z. Kuncinya adalah empati dan memperhatikan dengan cermat.
8: Empathy and active listening - Empati dan Aktif MendengarkanEmpati adalah skill dasar manusia untuk tetap manusiawi. Kita menggunakan kecerdasan emosional untuk bisa merasakan dan terlibat penuh. Empati untuk menyelesaikan masalah dalam tim dan orang lain, erat kaitannya dengan aktif mendengarkan.
Mendengar yang aktif maksudnya tidak hanya menerima informasi, tapi bisa mengolah informasi dengan cepat, lalu merespon dengan tepat. Ini nih, skill penting para pemimpin.
9: Leadership and social influence - Kepemimpinan dan pengaruh sosialNah, unik nih skill kepemimpinan sekarang disandingkan dengan kemampuan memengaruhi orang lain. Padahal kita tahu pemimpin adalah orang yang berpengaruh. Namun kalau kita lihat generasi sebelum kita, para pemimpin adalah orang yang lebih suka mensupport tim dan berada di balik layar. Tapi inilah kekuatan Gen Z yang masih idealis dan kreatif yang punya kemampuan memengaruhi orang lain lewat media sosial. Skill ini penting kita bawa ke lingkungan kerja nyata.
10: Quality control
Komentar
Posting Komentar