Langsung ke konten utama

Pengalaman Belajar Bahasa Isyarat BISINDO Banten

Photo by Assad Tanoli on Unsplash

Kamu tertarik untuk menyelami bahasa isyarat? Wah sama! Dan disini saya akan berbagi pengalaman belajar bahasa isyarat melalui kelas bahasa isyarat BISINDO.

Sejak di kampus, saya tertarik dengan bahasa isyarat. Beruntungnya media sosial saya mendukung dengan algoritma yang sesuai, dan semakin banyak video bahasa isyarat yang saya tonton. Beberapa diantaranya saya berusaha mengingat kosa kata. Namun saya mulai kebingungan karena perbedaan kosa kata untuk satu makna yang sama. Akhirnya saya putuskan untuk lebih serius belajar dengan mengikuti kelas dari lembaga terpercaya, yaitu BISINDO.

Setahu saya, bahasa isyarat di Indonesia dikembangkan secara profesional oleh dua sistem. Pertama, Bahasa Isyarat Indonesua (BISINDO), sebuah sistem bahasa isyarat yang dirintis oleh teman-teman tuli. Kedua, Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI) yang dikebangkan oleh Kemendikbud. Perbedaanya tidak hanya di kosa kata yang cukup berbeda, tapi teman-teman tuli sehari-harinya menggunakan BISINDO. Karena inilah saya memilih untuk lebih belajar bahasa isyarat BISINDO.

Kelas Bahasa Isyarat BISINDO

Saya mulai ngepoin website dan medsos BISINDO 6 bulan lalu. Disana saya menemukan informasi kelas yang dibuka untuk umum. Ada beberapa jenis program, diantaranya ada kelas reguler, privat, workshop, dan program kolaborasi. Saya memilih ikut kelas reguler. 

Ternyata setiap tahunnya kelas dilakukan dalam 3 periode dan sesuai region atau provinsi. Misal, saya saat ini berdomisili di Banten, maka saya memilih untuk belajar bahasa isyarat BISINDO versi provinsi Banten. Uniknya, setiap region memiliki dialek bahasa isyarat yang berbeda-beda. 

Jenis, Jadwal, dan Durasi Kelas

Kita bisa memilih kelas berdasarkan jadwal mingguan, dan memilih mau via daring atau luring. Nah, saya memutusukan ikut kelas daring. Sebenarnya ini kembali ke preferensi teman-teman ya, juga waktu yang bisa diluangkan. 

Nah, kelas bahasa isyarat dibagi menjadi 3 level, dari level 1 sebagai dasar, kemudian level 2, dan level 3. Setiap level memiliki topik pembelajaran yang berbeda. Sebagai pemula bisa dimulai dari  level 1. Nantinya, akan ada ujian kenaikan level. Hingga, jika teman-teman tertarik, bisa juga mengambil sertifikasi sebagai Juru Bahasa Isyarat (JBI)

Untuk jadwal di tahun 2024 region Banten, periode triwulan ke-3, kita bisa memilih satu hari untuk setiap minggunya. Pilihan jadwalnya ada di hari Selasa, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Durasi kelas selama 2 jam. Untuk kelas daring ada di hari Selasa, Kamis, dan Jumat malam, jam 19.00-21.00 WIB. Sedangkan kelas luring bisa dipilih pada hari Jumat malam, Sabtu, dan Minggu pagi. Untuk kelas luring diadakan di Cafe Serona Bintaro dan Deaf Cafe, Gading Serpong.

Teman-teman bisa melakukan registrasi dan pembayaran kelas secara online. Informasi lengkap bisa teman-teman akses di website BISINDO.

Pertemuan pertama 

Sebelum kelas dimulai, satu minggu sebelumnya kita para murid dikumpulkan di Cafe Serona Bintaro. Disana saya belajar tentang budaya tuli serta informasi-informasi penting terkait kelas yang akan diikuti. Menariknya bahasa isyarat ternyata tidak hanya digunakan untuk berinteraksi dengan teman-teman tuli, tapi juga bisa kita gunakan disaat kita tidak bisa menggunakan suara. Oh iya, sejak tadi saya menggunakan kata teman tuli, setelah saya pelajari, ternyata kata tuli lebih sopan dan diterima oleh teman-teman kita yang tidak bisa mendengar. 

Inti yang saya dapatkan adalah mengenai budaya tuli hadir untuk membantu kita berkomunikasi disaat tidak bisa menggunakan suara. Namun, manfaat yang bakal kamu dapat jauh lebih banyak setelah mengikuti kelasnya.

Kelas dimulai!

Kita akan belajar selama 10 minggu, dan di minggu ke-11 akan ada ujian. Setiap minggunya akan ada topik-topik baru. Belajar dari instruktur berpengalaman, saya merasakan kelasnya seru dan santai. Instruktur membawakan kelas seperti sedang mengobrol. Kita tidak hanya belajar bahasa gerak, tapi juga ekspresi. Menurut saya, ini bahasa yang benar-benar melibatkan ekspresi. 

Tidak terasa, 10 minggu sudah berlalu. Sejak Oktober lalu, bertemu dengan instruktur yang menyenangkan, teman-teman belajar yang positif, saya merasa beruntung bisa mengikuti kelas bahasa isyarat.

Itu pengalaman Saya sejak persiapan hingga kelas usai. Semoga bermanfaat untuk teman-teman yang akan mengambil program yang sama.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review Buku] Pengalaman Baca Buku Funiculi Funicula

Masa lalu dan masa depan, dua waktu yang sudah terlalu jauh untuk dijangkau. Masa lalu yang sudah dilewati kadang menyisakan penyesalan, dan masa depan yang masih misteri menantang diri membuat penasaran. Jika kau diberi kesempatan memilih kembali ke masa lalu atau melihat masa depan, apa yang akan kau pilih? Tapi sayangnya apa pun yang kau pilih tidak akan mengubah apa pun, kejadian yang terjadi, atau orang yang kau temui, bahkan mencegah kematian sekalipun. Dan dengan resiko terjebak selamanya di ruang waktu, apakah kau masih mau untuk melakukan perjalanan waktu? Sinopsis di atas adalah milik buku 'B efore the Coffee Gets Cold: Funiculi Funicula', salah satu dari trilogi karya Toshikazu kawaguchi yang pertama rilis di Jepang pada 2015. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Dania Sakti, dan diterbitkan Gramedia. Saya membaca cetakan ke-21, desain sampul karya Orkha Creative.  Cover depan Funiculi Funicula cetakan ke-21  Pertemuan dengan Funiculi Funicula Tahun...

5 Tips Belajar Asyik ala Studyvlog, Studygram , dan StudyTok

Indah Primad | Juli 2023 | Bacaan 4 menit Lagi bingung gaya belajar apa yang paling pas untukmu?  Tenang, disini akan kita kupas tuntas tips belajar asyik yang bisa kamu terapkan saat belajar nanti. Kita akan temukan tipsnya dari konten-konten influencer edukasi. Sebelum itu, kita kenalan dulu dengan istilah studyvlog, studygram, dan studytok.      Studyvlog  adalah istilah untuk para influencer dan content creator edukatif, terutama konten vlog (video-blog). Contohnya konten Study With Me, menyajikan konten Live/ rekaman belajar sebagai teman belajar kamu. Mereka menyajikan konten keseharian belajar dan tips edukatif. Studygram adalah kreator edukasi yang lebih spesifik untuk pengguna Instagram. Tentunya konten yang lebih simpel menyesuaikan fitur-fitur di Instagram. Tapi istilah ini juga digunakan di platform media sosial lainnya. Studytok , seperti studygram, namun istilah ini digunakan kreator yang ada di TikTok. Mungkin kata StudyTok belum cukup familiar....

Mindset Kaya: Menilai Barang BUKAN dengan Uang

Tau truffle, si jamur yang hidup terkubur bawah tanah. Jika memiliki persona, truffle mungkin iri pada jamur-jamur yang menampakkan dirinya di atas tanah. Lilhatlah Amanita yang berwarna warni megah, jamur tiram ( Pleurotus ) yang putih bersih, jamur kuping ( Auricularia ) yang tumbuh tinggi di pepohonan, dan jamur pengantin (Phallus indusiatus) yang cantik.  Truffle tidak menyadari seberapa berharga dirinya. Ia menunggu dalam gelap. Seolah orang yang rendah diri dan menyediri. Hingga ia ditemukan oleh orang yang tepat, butuh perburuan dengan menggunakan hewan terlatih untuk menemukan jamur truffle. Ia diangkat ke permukaan. Sulitnya menemukan truffle, membuat nilai jualnya tinggi. Para koki mengolahnya menjadi sajian mewah bintang lima, yang setiap irisannya bisa bernilai jutaan rupiah.  Kisah truffle diatas, menjadi gambaran bagaimana komoditi dinilai. Pernah dengar konsep permintaan dan penawaran ( supply and demand )? Nilai barang bisa semahal itu karena permintaan yang ...