Langsung ke konten utama

Melihat Tanda Quarter Life Crisis yang Mungkin Kamu Alami


Photo by USGS on Unsplash


Terkadang kita harus menghadapi momen-momen krisis di suatu fase kehidupan. Krisis seperempat abad kehidupan atau Quarter Life Crisis (singkat: QLC) mungkin bukan krisis pertama buat kamu, tapi saat menghadapinya ternyata lumayan ya beratnya. Apalagi kalau lagi sendirian, hidup di perantauan, bekerja keras mengejar mimpi dan sukses seperti orang-orang yang kamu kagumi. Sederhananya, masalah itu datang tanpa diundang di masa sulit. 

Masalah yang hadir kali ini rasanya jauh lebih berat dari masalah yang pernah ada. Tidak jarang di fase QLC, pertanyaan filosofis seperti alasan keberadaan dan apa tujuan hidup0 cukup membuat risau dan penasaran. Dan memang standar hidup manusia modern juga menjadi hantu yang membayangi setiap harinya, belum lagi kekhawatiran akan pendapat orang-orang sekitar. Rasanya masalah kita terlalu banyak hanya untuk 24 jam waktu yang kita punya.

Tanda kalau kamu sedang mengalami krisis bisa dilihat dari pola hidupmu yang berubah. Kamu kesulitan tidur, tidak nafsu makan, atau sebaliknya, hanya rebahan seharian di kamar, makan terus menerus untuk menahan stres. Jadinya masalah yang hadir sudah cukup mengganggu kondisi emosional, hingga berdampak ke fisik kita. Obesitas atau malnutrisi bisa saja hadir sebagai tanda fisik kalau sedang ada krisis yang dihadapi. Namun, ingat untuk diagnosa gejala perubahan fisik selalu pertimbangkan pendapat ahli. Jadi, bukan membuat asumsi dan mengambil keputusan pengobatan hanya dari internet.

Hi kamu yang sedang mengalami krisis kehidupan, kamu tidak sendirian kok. Rasanya gimana? Kamu yang sudah berusaha kuat dan menepuk pundakmu menguatkannya, KEREN BANGEETTT, aku salut lho sama kamu yang ga menyerah, dan apa pun keadaannya kamu sudah berjuang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review Buku] Pengalaman Baca Buku Funiculi Funicula

Masa lalu dan masa depan, dua waktu yang sudah terlalu jauh untuk dijangkau. Masa lalu yang sudah dilewati kadang menyisakan penyesalan, dan masa depan yang masih misteri menantang diri membuat penasaran. Jika kau diberi kesempatan memilih kembali ke masa lalu atau melihat masa depan, apa yang akan kau pilih? Tapi sayangnya apa pun yang kau pilih tidak akan mengubah apa pun, kejadian yang terjadi, atau orang yang kau temui, bahkan mencegah kematian sekalipun. Dan dengan resiko terjebak selamanya di ruang waktu, apakah kau masih mau untuk melakukan perjalanan waktu? Sinopsis di atas adalah milik buku 'B efore the Coffee Gets Cold: Funiculi Funicula', salah satu dari trilogi karya Toshikazu kawaguchi yang pertama rilis di Jepang pada 2015. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Dania Sakti, dan diterbitkan Gramedia. Saya membaca cetakan ke-21, desain sampul karya Orkha Creative.  Cover depan Funiculi Funicula cetakan ke-21  Pertemuan dengan Funiculi Funicula Tahun...

5 Tips Belajar Asyik ala Studyvlog, Studygram , dan StudyTok

Indah Primad | Juli 2023 | Bacaan 4 menit Lagi bingung gaya belajar apa yang paling pas untukmu?  Tenang, disini akan kita kupas tuntas tips belajar asyik yang bisa kamu terapkan saat belajar nanti. Kita akan temukan tipsnya dari konten-konten influencer edukasi. Sebelum itu, kita kenalan dulu dengan istilah studyvlog, studygram, dan studytok.      Studyvlog  adalah istilah untuk para influencer dan content creator edukatif, terutama konten vlog (video-blog). Contohnya konten Study With Me, menyajikan konten Live/ rekaman belajar sebagai teman belajar kamu. Mereka menyajikan konten keseharian belajar dan tips edukatif. Studygram adalah kreator edukasi yang lebih spesifik untuk pengguna Instagram. Tentunya konten yang lebih simpel menyesuaikan fitur-fitur di Instagram. Tapi istilah ini juga digunakan di platform media sosial lainnya. Studytok , seperti studygram, namun istilah ini digunakan kreator yang ada di TikTok. Mungkin kata StudyTok belum cukup familiar....

Mindset Kaya: Menilai Barang BUKAN dengan Uang

Tau truffle, si jamur yang hidup terkubur bawah tanah. Jika memiliki persona, truffle mungkin iri pada jamur-jamur yang menampakkan dirinya di atas tanah. Lilhatlah Amanita yang berwarna warni megah, jamur tiram ( Pleurotus ) yang putih bersih, jamur kuping ( Auricularia ) yang tumbuh tinggi di pepohonan, dan jamur pengantin (Phallus indusiatus) yang cantik.  Truffle tidak menyadari seberapa berharga dirinya. Ia menunggu dalam gelap. Seolah orang yang rendah diri dan menyediri. Hingga ia ditemukan oleh orang yang tepat, butuh perburuan dengan menggunakan hewan terlatih untuk menemukan jamur truffle. Ia diangkat ke permukaan. Sulitnya menemukan truffle, membuat nilai jualnya tinggi. Para koki mengolahnya menjadi sajian mewah bintang lima, yang setiap irisannya bisa bernilai jutaan rupiah.  Kisah truffle diatas, menjadi gambaran bagaimana komoditi dinilai. Pernah dengar konsep permintaan dan penawaran ( supply and demand )? Nilai barang bisa semahal itu karena permintaan yang ...